Foto dokumentasi pribadi
Afini Amalia, mahasiswa lulusan Desain Mode Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta ini memiliki yang berbeda dari sebelumnya. Menjadi Hafidzah Quran membuat ia merasa tenang jika berada lingkungan para penghafal Quran.
Menurutnya, keadaanya tersebut lebih memotivasi untuk terus menjaga
hafalan. Maka dari itu ia selalu berdoa dan tidak pernah menyiakan waktu atau
berkata dan berperilaku yang tidak pantas agar hafalannya terjaga.
Selain menghafal, kini, Fini mengabdi
sebagai Musyrifah atau pembina atau wali dari para santri di yayasan. Setelah
sebelumnya Afini menghafal Quran dan di tempatkan di cabang Subang, sekarang ia
ditempatkan di cabang Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat.
Menjadi pembina santri membuat ia
mendapatkan banyak pelajaran. Banyak pekerjaan yang harus ia lakukan sambil
menjaga hafalannya, seperti menyediakan makanan untuk para santri, piket,
mengurus segala laporan keuangan, mempelajari karakter para santri, dan memotivasi
para santri dalam menghafal.
Perempuan kelahiran Bekasi ini sebenarnya mempunyai cita-cita untuk menjadi seorang Fashion Designer. Namun, setelah ia menghafal Quran, keinginan itu sudah berganti menjadi ingin memiliki pondok asrama Quran.
“Kalau dulu ingin punya butik, brand sendiri,
dan jadi designer. Tapi sekarang keinginan itu berganti, jadi mau punya santri
aja. Mau menabung lebih banyak pahala lagi,” ujar Afini menuangkan keinginannya.
Selain itu, Afini juga memiliki keinginan
untuk pergi ke tanah suci. Dan impian terbesar ia adalah masuk surga firdaus
bersama dengan orang tua dan keluarga.
Afini juga ingin menjadi inspirasi bagi
banyak orang terutama generasi muda yang mulai jauh dari Quran. Ia berharap
agar generasi muda menyadari akan hidayah yang sudah diberikan oleh Allah.
“Semoga
Allah melapangkan dan melembutkan hati mereka agar terketuk pintu hatinya dan
menyadari untuk apa kita hidup di dunia ini. Semoga mereka lebih peka,” harap
Afini. (DA)
0 Komentar