Dokumentasi Pribadi, Devina (kiri)
Indonesia
merupakan negara yang kaya akan keberagaman budaya. Berbagai macam seni, lahir
sebagai identitas dari tiap daerah, seni tari salah satunya. Banyak masyarakat
Indonesia, khususnya generasi muda yang mencintai seni tari. Ialah
Devina Kurnia Sari atau yang akrab disapa dengan Devina merupakan satu dari
sekian banyak penari yang ada di negeri ini. Gadis kelahiran Depok ini sudah
mencintai dunia tari sejak dini, tepatnya saat usia 4 tahun.
Hingga
pada saat usia Devina 10 tahun, ia bergabung dengan sebuah lembaga kesenian
berbentuk yayasan yang aktif di bidang pelestarian, pelatihan, dan pengembangan
seni budaya tari yaitu Ayodya Pala di Depok. Bertahun-tahun
Devina ditempa menjadi seorang penari yang memiliki jiwa dan emosi yang baik.
Tak hanya menjadi seorang penari, kini, Devina pun telah menjadi seorang
pengajar atau pelatih tari.
Kilas balik perjalanan hidup Devina mulai dari menjadi seorang penari hingga bisa menjadi seorang pelatih tari yang memiliki banyak prestasi. Semua berawal saat kelulusan masa SMA, terkendala dengan biaya, Devina terpaksa untuk mengalah sedikit dengan egonya untuk menunda kuliah selama satu tahun hingga ia memiliki tabungan untuk dapat melanjutkan pendidikan.
Selama
satu tahun masa kosong atau masa gap year, lantas tidak membuat perempuan
berhijab ini menjadi pemalas. Justru ia selalu bertindak produktif untuk dapat
menghasilkan uang sebagai tambahan biaya untuk kuliah. Sebelum
lulus SMA, sebenarnya Devina sudah mulai magang menjadi pelatih tari di Depok
Lama. Namun ternyata hal tersebut tidaklah mudah.
"Waktu
magang masih kaku dan belum bisa transfer gerak," ujar Devina.
Saat
itu, Devina hanya dibayar sebesar Rp50.000,- setiap pertemuan. Hal tersebut
membuat Devina bahagia karena bisa menambah pundi-pundi tabungannya.
"Awalnya
stres, koreografinya kak Yuli dikasih ke saya semua. Tapi yaudahlah jalanin aja
dulu, untuk jadi pengalaman," ujar Devina yang ditemui di stasiun kereta
itu.
Jerih
keringat Devina pun terbayar. Ia berhasil lolos seleksi masuk politeknik
negeri, tepatnya di Politeknik Negeri Jakarta. Tepat saat ia memasuki masa
semester satu kuliah, saat itu pula ia berhasil memiliki kelas tari atau cabang
sendiri untuk mengajar di Permata Citayam dengan murid berusia 5 tahun hingga 8
tahun. (DA)
4 Komentar
Belum kenalan sm devina, kenalan dong ajarin aku nari wkwkwk
BalasHapusAyo nanti saya kenalin hehehe
HapusDevina diam aja kaya lagi nari wkwk
BalasHapusTolong dikondisikan wkwkwk
Hapus