Review Truth or Dare : Katakan, Lakukan, atau Mati

scannain.com


"The game is real. Wherever you go, whatever you do, it will find you."
"Tell the truth or you die, do the dare or you die, refuse to play? you die."

Truth or Dare adalah sebuah permainan tentang berkata jujur atau melakukan tantangan, yang biasa dimainkan oleh anak-anak. Difilm ini, Truth or Dare menjadi sebuah permainan kutukan yang menghantui para pemain, dengan nyawa sebagai taruhannya. Bercerita tentang 6 remaja yang melakukan liburan musim panas di Meksiko, diperankan oleh Olivia (Lucy Hale), Lucas (Tyler Posey), Markie (Violet Bane), Penelope (Sophia Ali), Tyson (Nolan Gerard), dan Ronnie (Sam Lerner).


Sampai suatu malam di sebuah bar, mereka tak sengaja bertemu dengan seorang lelaki misterius bernama Carter (Landon Laboirin), yang mengajak mereka ke sebuah gereja tua untuk menghabiskan malam. Rupanya, 6 remaja ini diajak untuk bermain Truth or Dare. Awalnya semua berjalan seperti biasa, hingga akhirnya permainan tersebut menghantui mereka satu per satu. Ternyata permainan tersebut telah dimasuki oleh iblis bernama Calux.


Film produksi Blum House Production ini semakin menegangkan, ketika satu per satu para pemain mendapatkan giliran untuk bermain. Dimanapun dan kapapun jika sudah giliran mereka untuk bermain, orang yang ada di sekitar mereka akan berubah wajahnya dengan tampak creepy dan bertanya "Truth or Dare". Jika memilih "Truth", maka pertanyaan akan berhubungan dengan kehidupan mereka yang berimbas kepada orang sekitar mereka, begitu juga jika memilih "Dare". Namun, tidak semua pemain menyadari bahwa permainan ini "nyata". Mereka yang tidak menjawab, menolak, atau tidak berhasil melakukan tantangan akan mati seketika.

Tidak hanya bercerita tentang horor. "Truth or Dare" memiliki drama dan konflik yang menarik, yaitu tentang persahabatan, keluarga, cinta, kejujuran, dan kehidupan sosial. Yang paling kental dialur cerita ada tentang persahabatan antara Olivia dan Markie. Bahkan persahabatan mereka akan dipertaruhkan lewat permainan ini.

Film ini tidak menunjukan "sosok" iblis bernama Calux. Mereka hanya membuat para penonton membayangkan bagaimana sosok Calux sebenarnya dengan suara-suara. Dengan begitu, film ini menjadi kurang greget. Jump scare yang dihasilkan pun tidak terlalu banyak, hanya berupa orang yang tiba-tiba datang dari belakang atau suara yang tiba-tiba sunyi. "Truth or Dare" juga bisa disebut sebagai film kekinian, karena para pemain menggunakan media sosial sebagai pemanis dalam alur film. Film ini cocok ditonton untuk remaja berusia 17 tahun ke atas. Sudah siap untuk bermain? (DA) 

Posting Komentar

0 Komentar