Asma Nadia Penulis dengan Film Adaptasi Terbanyak

Oleh Dessy Astuti

Dokumentasi Pribadi


Siapa yang tak kenal dengan Asma Nadia? Perempuan berhijab kelahiran Jakarta ini merupakan seorang penulis terkenal yang sudah melahirkan banyak karya, mulai dari buku, tv series, hingga film. Tak hanya itu, Asma juga seorang pendiri organisasi kepenulisan yakni Forum Lingkar Pena yang didirikan sejak 1997. 
Kepiawaian Asma dalam merangkai kalimat yang menyentuh membawanya untuk dapat berdakwah melalui tulisan-tulisannya yang dijadikan buku.  Perempuan yang akrab disapa Bunda ini memang sudah tidak dapat diragukan lagi keahliannya dalam menulis, hingga saat ini, sudah ada 56 buku yang diterbitkan dan beberapa diantaranya menjadi best seller, seperti Assalamualaikum, Beijing!, Rumah Tanpa Jendela, Sakinah Bersamamu, Catatan Hati Seorang istri, dan Surga Yang Tak Dirindukan.
Dengan banyaknya buku best seller yang dihasilkan oleh Asma, banyak produser film yang tertarik untuk mengangkat kisah dari buku tersebut menjadi sebuah film. Hingga saat ini, sudah ada 10 film adaptasi karya Asma Nadia. Lantas bagaimana tanggapan Asma Nadia tentang dirinya yang sukses dalam karyanya? Berikut hasil wawancara Gen Sindo dengan Asma Nadia.
Q: Bagaimana awalnya buku-buku bunda dapat diangkat ke layar lebar?
A: Awalnya ada sutradara Mas Aditya Gumay dari Smaradhana Production tertarik dengan buku Emak Ingin Naik Haji. Lalu mencari Asma dan melihat cerpen Asma di majalah Nur. Lalu Mas Adit kontak Asma dan kita bertemu. Pada pertemuan pertama, Mas Adit langsung memberikan dp. Namun bukan dilihat dari jumlah tapi dari antusias Mas Adit untuk menjadikan Emak Ingin Naik Haji sebagai film. Mungkin bagi sebagian orang Emak Ingin Naik Haji tidak komersil, tapi Alhamdulillah sambutannya luar biasa. Setelah itu ada project kedua dengan Mas Adit dan mulai banyak produser yang telefon serta mulai kerja sama dengan Rapi Films, MD Pictures, Starvision, dan lainnya.
Q: Apa alasan bunda mau menjadikan buku-buku bunda menjadi sebuah film?
A: Karena adanya peluang dakwah yang lebih luas. Jika bicara buku best seller itu terlalu umum dan untuk dapat mencapai angka penjualan 100 ribu-500 ribu bahkan lebih dari itu enggak mudah. Mungkin hanya beberapa penulis yang sudah mencapai angka tersebut, masih bisa dihitung lewat jari. Namun jika dakwah lewat film maka dapat mencapai angka 500 ribu bahkan sampai jutaan. Jadi bayangkan jika kisah kita dapat diangkat, dapat difilmkan, maka kebaikan yang ada dalam buku itu dapat menyentuh banyak orang.
Q: Apakah bunda ikut terjun langsung dalam proses film atau diserahkan sepenuhnya kepada pihak rumah produksi?
A: Persyaratan dari awal jika ada buku yang difilmkan, yaitu Asma memiliki akses untuk skenario dan dilibatkan dalam diskusi. Lalu Asma diperbolehkan memilih atau ikut melakukan pemilihan sutradara atau penulis skenario yang Asma nyaman untuk kerja sama. Biasanya 80-90% Asma ikut ada dalam proses shooting.
Q: Film apa yang masuk ke dalam box office?
A: Film “Surga Yang Tak Dirindukan” dengan jumlah penonton 1,6 juta.
Q: Dari semua film adaptasi, manakah yang menjadi favorit bunda?
A: Film “Emak Ingin Naik Haji” karena merupakan film pertama yang memiliki kesan tersendiri. Kedua, “Surga Yang Tak Dirindukan” senang karena ada film tittle surga yang bisa masuk box office bukan film setan-setanan gitu. Lalu ada cerita yaitu ”Cinta Laki-Laki Biasa” walaupun sederhana tapi masuk ke favorit saya juga.
Q: Dalam waktu dekat, project apa yang sedang bunda kerjakan?
A: Insyaallah ada “Surga Yang Tak Dirindukan 3” dan “Hayya 2”.
Q: Terakhir, apa harapan bunda untuk para penikmat karya bunda?
A: Semoga para sahabat pembaca Asma Nadia atau Asmanadians tetap terus setia membaca buku-buku Asma. Semoga juga yang awalnya hanya suka menonton film adaptasi, nanti peralahan menjadi suka membaca buku Asma. Sebab membaca selalu menambah wawasan dan membuat seseorang lebih kaya secara pengalaman dan hal lainnya.
(Dessy Astuti)

(Telah dimuat di Koran SINDO pada Sabtu, 29 Juni 2019)

Posting Komentar

0 Komentar