Puisi Dengan Cinta Penuh Sastra

Poster Buku Air Mata Topeng



Literasi Kata, Jakarta ─ Sastra Reboan hadir kembali dengan tema Cinta Penuh Sastra bertempat di WAPRESS, Bulungan, Blok M, Jakarta Selatan. Acara tesebut dimeriahkan dengan penampilan musikalisasi dan pembacaan puisi dari 9 penyair, serta hiburan musik dari 3 musisi muda Sastra Reboan.

Berawal dari kecintaan pada puisi, Sastra Reboan hadir untuk para pecinta sastra khususnya puisi dengan mengusung tema yang berbeda di setiap bulannya. Sastra Reboan merupakan acara rutin yang dilaksanakan setiap 3 bulan sekali. Bulan ini, tepatnya Rabu malam (28/02/2018), Sastra Reboan mengusung tema Cinta Penuh Sastra dengan maksud dapat menutup bulan kasih sayang dengan puisi dan cinta.

Terdapat enampilan puisi dari Emi Suy, yang membawakan salah satu puisi dari bukunya berjudul “Penjahit Luka”. “Perempuan itu harus bisa menjahit, setidaknya menjahit lukanya sendiri.” Begitulah penggalan kalimat dalam puisi yang dibacakan oleh Emi Suy.

Selain Emi Suy, masih ada 8 penyair lainnya yang membacakan puisi diantaranya yaitu Nia Amira dengan puisi berjudul “Lembah-lembah yang Indah”, Raden Mas Sudarmono dengan puisi “Merawat Kemerdekaan”, Marlin Dinamikanto dengan 3 puisi cintanya, Selendang Sulaeman dengan puisi karya W.S Rendra ber-judul “Haima”, Dian Warastuti dengan puisi karya Mustofa Bistri, Veronica Minik dengan puisi karya Dini Septian berjudul “Ranting Untuk Sang Daun”, Zham Sastra dengan puisi “Nawa di Kota-Kota”, dan terakhir Nena Sastrawan dengan puisi karya W.S Rendra dan Sutardji berjudul “Seren Nada Hitam”

Dengan judul puisi yang beragam dan ciri khas yang berbeda dari setiap penyair, mereka berhasil membacakan puisi dengan baik hingga membuat para penonton terkesima dan menikmati setiap puisi yang dibacakan. Selendang Sulaeman contohnya, pria asal Yogyakarta dengan ciri khas selendang dilehernya ini membacakan puisi karya W.S Rendra berjudul “Haima” dengan penuh penghayatan. Menurutnya, puisi tersebutlah yang membuatnya berhasil lulus sidang tanpa diuji.            

Kedatangan Kedutaan Iran

Diawal acara, Sastra Reboan kedatangan tamu istimewa yaitu Mr. Mahdi Abulghasemi selaku perwakilan dari kedutaan Iran. Mahdi yang hanya bisa berbicara bahasa Iran dan Inggris, dibantu oleh Putri dan Sina, Mahasiswi Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) untuk menjadi penerjemahnya.

“Saya sangat senang dapat hadir disini untuk menyaksikan para penyair membacakan puisi terbaiknya, terimakasih telah mengundang saya.” ujar Mr. Mahdi di atas panggung, kemudian dilanjutkan dengan foto bersama. (DA)

Posting Komentar

0 Komentar