Perjuangan Restu, Anak Rantau Penghafal Quran

Muslimah.or.id


Literasi Kata, Jakarta ─ Restu Sri Rahayu, mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta ini merupakan anak rantau dari Sukabumi tepatnya di Desa Nagrak Utara, Kabupaten Sukabumi, yang sedang menghafal Al-Quran di Pondok Tahfidz Rumah Quran Daarut Tarbiyah, Beji, Depok. Restu lahir dari keluarga yang sederhana. Anak kedua dari pasangan Jaja Sutarja dan Lisanah ini sudah menghafal Al-Quran sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Kedua orang tuanya merupakan Guru Sekolah Dasar di desanya.

Awal mula Restu ingin menghafal Al-Quran yaitu saat ia melihat video kajian dari Ustad Adi Hidayat yang mengatakan bahwa, penghafal Quran akan masuk surga bersama keluarganya. Berangkat dari sanalah, Restu ingin mengahafal Quran untuk menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya dan ingin meraih ridha Allah serta menjaga ayat-ayat suci Alquran.

Alumni SMAN 1 Cibadak, Sukabumi, ini mengaku pernah mengalami beberapa kendala dalam menghafal Quran.

“Aku kesulitan menghafal karena tergoda sama gadget dan rasa kantuk karena aktivitas yang memang cukup padat, tapi aku siasatkan dengan menonaktifkan handphone ku dan menyediakan waktu khusus untuk fokus. Aku juga memilih tempat yang nyaman,” kata Restu, saat ditemui di selasar Masjid Universitas Indonesia sedang menghafal Quran.

Restu masuk ke Pondok Tahfidz Rumah Quran Daarut Tarbiyah, Beji, Depok, pada 20 Juli 2018. Ia bercerita, saat datang ke sana seluruh santri sedang menyantap mie bersama, karena di pondok hanya diizinkan makan mie satu kali dalam satu bulan yaitu setiap tanggal 20.

Selama satu bulan pertama di pondok, Restu tidak langsung mulai menghafal Quran. Ia diharuskan untuk ikut tahsin dan menyelesaikan tilawah Quran juz 30 selama 3 hari. “Aku pikir aku bisa nggak ya, mungkin nggak ya,” ujar Restu dengan mimik wajah ragu.

Untuk menguatkan hafalannya, Restu yang memiliki hobi menulis ini selalu melakukan takrir setiap hari. Awal mondok, Restu sempat tak percaya diri karena tempatnya menghafal memiliki target khusus yaitu minimal hafal 1 lembar per hari. Namun dengan semangat dari teman-teman dan ustadzah, sekarang Restu mampu menghafal 1 lembar per jam.

“Yang terpenting dalam menghafal bukan soal kecepatan, tapi apakah kita sudah bisa berakhlak sesuai dengan ayat yang sudah dihafal,” jelas Restu gadis kecil yang memiliki lesung pipi saat tersenyum itu.

Selain menghafal Quran, Restu juga memiliki kegiatan lain yaitu kuliah dan organisasi. Saat ini Restu sedang menempuh pendidikan tinggi di Politeknik Negeri Jakarta dengan program studi penerbitan yang sesuai dengan minat dan bakatnya dalam menulis.

Disela kesibukannya itu, Restu masih menyempatkan untuk menulis. Karena hobinya tersebut, Restu memiliki banyak prestasi diantaranya Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah se-Jawa Barat dan Banten, menjuarai beberapa lomba cerpen saat Sekolah Menengah Pertama, dan tulisannya berhasil dimuat di beberapa media seperti kitamuda.com dan doripos.com. Tak hanya itu, berbekal hafalan yang ia punya, Restu ingin masuk surga bersama dengan keluarga, sahabat, dan orang tercinta pilihannya nanti. Ia juga bercita-cita menjadi editor dan penulis buku cerita anak. (DA)

Posting Komentar

0 Komentar