Oleh Dessy Astuti
Ndang965.wordpress.com
"Untuk mengenang dan jasa para pahlawan yang telah gugur mendahului kita, marilah sejenak kita tundukan kepala, mengheningkan cipta dimulai."
Begitulah kalimat yang biasa diucapkan oleh pemimpin upacara yang biasanya dilakukan pada upacara bendera atau upacara peringatan hari besar.
Menurut KBBI, mengheningkan cipta ialah bertafakur, diam, dan merenung. Lewat lagu nasional yang diciptakan oleh Truno Parawit, "Mengheningkan Cipta" merupakan wujud rasa terima kasih atas jasa para pahlawan yang telah berjuang dan mengorbankan jiwa serta raga, demi terwujudnya kemerdekaan Indonesia.
Lagu tersebut juga memiliki makna untuk mengenang dan menghormati para pahlawan yang gugur di medan perang.
Mengheningkan Cipta pertama kali dinyanyikan sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang telah gugur, oleh Bung Karno pada tahun 1958. Saat itu lagu ini diperkenalkan untuk menyatukan bangsa Indonesia.
Dengan tempo yang pelan, kepala yang tertunduk, mengheningkan cipta membuat kita menjadi lebih tenang dan khidmat untuk mendalaminya. Bukan hanya berdoa, tapi juga merenung. Sejatinya, kematian itu pasti datang.
Para milenial perlu tahu makna tersebut, dengan begitu, milenial sebagai penerus perjuangan para pahlawan harus mempertahankan kemerdekaan ini. Karena mempertahankan lebih sulit daripada menciptakan kemerdekaan.
0 Komentar